Kabar Duka, Ketua Bawaslu Maluku Meninggal Dunia ~ Panwaslih Kec. Kairatu Barat

Kabar Duka, Ketua Bawaslu Maluku Meninggal Dunia


AMBON - Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Duka menyelimuti Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Maluku. Ketua Bawaslu Maluku, Fadli Latua Silawane, dipanggil sang Khalik untuk selamanya.

SEAKAN tak percaya, ajal datang menjemput Fadli Silawane. Kepergian Fadli begitu mengejutkan. Kematiannya yang mendadak tak hanya mengejutkan keluarga dan kerabatnya tetapi juga netizen.

Kabar duka pria 43 tahun itu cepat tersebar di media sosial sesaat setelah meninggal dunia. Postingan warganet di akun facebook dibanjiri ucapan duka dan doa untuk Fadli.

Anak pertama dari empat bersaudara pasangan Daiyan Latua-Hakima Latua itu menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (31/7) sekitar pukul 17.00 WIT. Sebelum meninggal, pria jebolan S2 ilmu sosial politik Universitas Gadjah Mada ini mengeluh pusing. 

Sejak Sabtu (29/7) subuh, mantan Pengurus DPW Muhammadiyah Maluku ini dan keluarganya bertolak dari Ambon menuju Desa Tehua, Kecamatan Teluti, Kabupaten Maluku Tengah.

Di kampung halamannya itu Fadli menghadiri walimatus safar atau sukuran untuk keberangkatan haji, ayahnya, Daiyan Latua. Sang ayah terdaftar sebagai calon jamaah haji kloter Kabupaten Malteng.
Sejumlah seremoni keagamaan digelar Daiyan Latua di Tehua sebelum menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Puncaknya, acara walimatus safar digelar Senin kemarin.

Sebagai anak sulung, Fadli didaulat memberikan sambutan mewakili ayahnya. Tapi ada yang tak biasa, sebelum memberikan sepatah kata, tangisan Fadli mendadak pecah. Diiringi isak tangis Fadli memberikan kata sambutan. 

Keluarga sebelumnya tak merasakan firasat, Fadli akan dipanggil sang Pencipta. Namun tanda-tanda itu terlihat ketika Fadli mengakhiri sambutannya. Diakhir sambutannya Fadli tiga kali menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua dan keluarga besarnya. Dia juga mengucapkan maaf kepada warga dan negeri Tehua serta leluhurnya. 

Selepas memberikan sambutan, Fadli sempat berbincang penuh canda dan tawa dengan keluarga dan saudara-saudaranya di acara itu. Sebelum acara itu dimulai Fadli juga sempat mengajak saudara-saudaranya berfoto bersama. Foto kenangan terakhir bersama itu diabadikan keluarga dan saudaranya di telepon seluler atau HP. 

Selepas walimatus safar, pria yang dikenal bersahaja dan murah senyum ini merasakan pusing di kepalanya. Pada pukul 14.30 WIT, Fadli masuk ke kamar tidur untuk beristirahat.
Sakit kepala yang tak hilang, Fadli memutuskan untuk memeriksa kesehatannya di Masohi. Bersama istri dan anaknya, Fadli meninggalkan Tehua menuju Masohi, ibukota Kabupaten Malteng pukul 15.30 WIT menggunakan mobil Avansa. 

Satu jam perjalanan saat berada di Tehoru, kota Kecamatan Tehoru sakit kepala Fadli semakin menjadi. Mobil dikemudikan oleh sopir pribadinya membawa Fadli ke Puskesmas Tehoru. Tim medis mencoba menyembuhkan sakit yang dideritanya, tapi Allah SWT berkehendak lain. Fadli menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju Masohi.

Begitu terpukulnya Mitra sang istri dan Nabila Silawane, anak semata wayang Fadli, begitu mengetahui orang yang dicintainya telah pergi selamanya menghadap sang Khalik. Saat ajal menjemput, Fadli didampingi istri dan anaknya serta saudaranya. 

Jenasahnya sempat dibawa ke RSUD Masohi Senin (31/7) sekitar pukul 17:30 WIT. Petugas jaga ruang IGD RSUD Masohi Daniel Meren mengatakan, almarhum teregister pada pukul 17:40 Fadli merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Tehoru.

“Dalam perjalanan dari Tehoru awalnya masuk sudah tidak sadar. Sempat di Puskesmas Tehoru sekitar 15 menit dan dirujuk ke RSUD Masohi. Dia diantar oleh istri dan beberapa orang.” tutur Daniel.

Dia menambahkan, Fadli sempat dipasangi oksigen monitor dibantu resusitasi jantung paru lima siklus (RJP 5 Siklus). Namun, semua usaha itu tak membuahkan hasil. Tidak ada perkembangan positif. Fadli akhirnya meninggal dunia.
 
Kesedihan mendalam atas kepergian Fadli juga dirasakan Ketua DPW Muhammadiyah Maluku, H. Abdulaji Latua. Keponakannya itu selama ini tak memiliki riwayat penyakit serius. Diduga Fadli meninggal akibat penyakit darah tinggi. “Sebelum meninggal dia mengeluh pusing, apakah itu karena darah tinggi kita belum tahu karena selama ini tidak ada riwayat penyakit serius,” ujarnya yang dihubungi Kabar Timur, tadi malam.

Karena kesibukan kerja yang menanti, rencananya, Fadli kembali dari Tehua ke Ambon, kemarin. “Iya sebelum menuju Ambon rencananya mampir ke Masohi untuk berobat (sakit kepala,” ujarnya.   
Fadli yang juga keponakan Ketua KPU Maluku Musa Latua Toekan ini akan dimakamkan di Tehua. “Jenasahnya dalam perjalanan dari Masohi menuju Tehua. Keluarganya di sini, jadi pemakamannya  di sini (Tehua),” katanya. 

Sumber: Kabar Timur Online            
             Index Berita Media Online Indonesia
Share:

No comments:

Post a Comment

PERHATIAN !!!

Perekrutan Pengawas TPS Pemilu 2019 akan segera dibuka,Pantau Terus Facebook,IG dan Web Panwascam Kairatu Barat Untuk Informasi selanjutnya. Terimakasih

Popular Posts

Recent Posts